Senin, September 15, 2008

Pasuruan Hari Ini

Hari Senin, yang bagi sebagian orang sangat dibenci, sangat kunikmati..Sejak aku pindah ke kantor baru ini, Senin menjadi hari terindahsepanjang minggu. Maklum, deadline jatuh di hari Jumat, Sabtu-Minggu libur, maka hari Senin adalah hari santai sedunia, mengingat deadline selanjutnya baru akan jatuh di hari Jumat, 4 hari setelah hari Senin...

Seperti biasa, pukul 6, aku bersiap-siap berkemas untuk pulang. Tapi begitu mau pulang, aku dikagetkan dengan kilas berita di sebuah stasiun televisi. Hari ini, di suatu tempat di Pasuruan Jawa Timur, ada 21 orang yang meninggal dunia dengan alasan yang sangat tidak masuk akal!!!!

Ke-21 orang korban yang semuanya wanita berumur antara 25-65 tahun itu harus merelakan nyawanya melayang hanya demi selembar amplop berisi zakat senilai Rp.30.000!!!!!! Tuhan...entah apa yang ada di benak mereka sesaat sebelum ajal menjmeput..Membayangkannya saja aku tidak berani.. Waktu menonton tayangan itu, aku sedang menikmati kolak pisang yang tadinya kupikir adalah kolak terenak yang kujumpai selama bulan puasa ini. Tapi setelah melihat itu, kolak nikmat itupun terasa hambar..

Aku sedih...sedih sekali melihat itu..bagaimana kamera berulang-ulang menyorot tampang ibu-ibu tua yang sekuat tenaga melongokkan kepalanya ke atas untuk sekedar menghirup oksigen. Dan ekspresi itu di-zoom in sedemikian rupa..Ya ampun!!!!!!! Tapi sebagai mantan karyawan televisi, aku tahu, sang kameraman tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu memang bakal jadi headline berita yang luar biasa..Ekspresi sebelum meninggal!!! Gilaaaa!!!

Yang empunya hajatan namanya Haji Syaikon, setidaknya itu yang sekilas kudengar. Beliau yang dermawan ini sudah mengadakan pembagian zakat sejak tahun 1975, setiap tanggal 15 Ramadhan setiap tahunnya. Tapi ini jumlah terbesar, diperkirakan seribu orang datang mengantri untuk mendapatkan amplop zakat. Padahal amplop itu hanya berisi 30.000 perak.. Jadilah kombinasi siang yang terik, ditambah kondisi puasa, ditambah desakan ribuan orang, ditambah lindungan terpal plastik yang justru menambah pengap, 21 orang harus meninggal..

Mirisnya Indonesia..entah aku harus marah, sedih atau malah malu melihat itu..Betapa kemiskinan sangat terlihat jelas di negara yang katanya kaya ini..Kalau kaya, kenapa berdesakan hanya untuk 30.000? Atau malah maruk? Entahlah..tapi melihat tayangan ibu-ibu yang sudah terbujur kaku...aku hanya bisa mengelus dada..

Sungguh aku berduka untuk setiap mereka yang tewas hari ini di Pasuruan...semoga setiap keluarga ditabahkan.....semoga..

1 komentar:

Anonim mengatakan...

walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional… :)