Minggu, November 01, 2009

Kangen...

Kangen sekali menulis di blog ini lagi...tapi waktu dan kesempatan belum memungkinkan..mungkin nanti..beberapa saat ke depan akan kembali menulis...Mudah-mudahan terwujud...

Sampai Nanti....

Minggu, Juli 19, 2009

After The Bomb....

17/07/09 ; 07.47 AM -- 2 bombs at 2 places, JW Marriott and Ritz Carlton, Jakarta...

Pagi itu....
Aku baru saja bangun dari tidur ketika menerima kabar menghebohkan itu. Bukan dari TV, bukan dari radio, tapi dari Facebook. Setelah melihat coverage di TV, aku enggak bisa berhenti untuk merasa kesal, marah, sekaligus sedih yang luar biasa. Apalagi ini???

Siang itu....
Sepanjang hari memantau hasil liputan melalui live report di berbagai stasiun TV. Yah, paling tidak, satu-satunya pihak yang diuntungkan di saat genting seperti itu adalah stasiun TV. Dijamin, rating dan share melambung tinggi di setiap detik live report itu. Lagi, lagi, yang terasa hanya amarah sekaligus pertanyaan yang membuncah. KENAPA?? Semakin tercengang, ketika harus menerima kabar kepastian pembatalan kedatangan si 'Setan Merah'. Empatiku melayang bersama hancurnya keinginan puluhan ribu pemegang tiket yang seharusnya sudah bisa duduk tenang melafalkan teriakan "INDONESIA!!" di bangku stadion Gelora Bung Karno, hanya dua hari berselang....

Sore itu....
Terganggu sekali dengan pihak-pihak yang lagi-lagi membuat kisruh keadaan yang sudah kisruh. Ada yang tersinggung dan menyerang balik, ada yang mengambil kesempatan untuk curhat di televisi nasional, ada yang kege-eran dan merasa tertuduh, ada yang merasa perlu menggelar jumpa wartawan untuk menanggapi curhatan (entah sedang menyandang kapasitas sebagai apa), ada yang masih bermimpi dan mengira hari itu masih dalam masa kampanye, ada yang menuturkan rasa prihatin lantas meminta penjelasan dari Presiden sebagai kepala pemerintahan (di depan kamera juru warta tentunya, dan sekali lagi, entah mewakili siapa). Semua menari dan mencuri kesempatan untuk kembali eksis di atas luka dan penderitaan 50 org yang masih terkapar di banyak Rumah Sakit...

Malam itu....
Miris...ketika harus melihat kantung-kantung jenazah mulai terkumpul. Miris berubah geram ketika melihat wajah yang diduga pelaku sudah bisa diidentifikasi. Bahkan tanpa basa-basi dan tanpa sensor, internet menghidangkan wajah teroris sialan itu. Sedang yang sudah tak berkepala, teronggok begitu saja. Yah, memang sudah seharusnya dia teronggok terabaikan. Aku masih berfikir keras, apa yang dipikirkannya, sampai berani merelakan nyawa demi amarah dan dendam tak beralasan. Sepertinya hanya dia, mentornya, dan Tuhan yang tahu. Sungguh, aku berduka, sekaligus merasa kasihan sekali. Kasihan terhadap orang-orang yang tidak cukup memiliki iman dan kepercayaan diri untuk berdiri di jalur yang benar. Kasihan pada orang-orang yang sungguh tidak bisa mengerti indahnya perbedaan. Ampuni mereka Tuhan, ampuni kami, karena terkadang, mereka dan kami, tidak tahu apa yang sudah kami perbuat...

Dini hari setelahnya....
Aku memutuskan membelokkan motor dan melewati JW Marriott dan Ritz Carlton dini hari itu..Dari kejauhan, semua terdengar sepi dan senyap, seperti tidak pernah terjadi apa-apa. Puing-puing dan garis polisi masih jelas terpasang. Aku berhenti sejenak dan memandang dari kejauhan. Ledakan yang mungkin hanya berlangsung dalam hitungan detik itu, sudah menghancurkan apa yang sudah susah payah dibangun selama bertahun-tahun. Hancur sudah....Aku pun berlalu, melaju menuju rumah dengan kepala yang penuh dengan pertanyaan yang tak terjawab....

Pagi hingga malam, satu hari setelahnya....
Memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa dan bepergian kemanapun. Bukan takut dengan status SIAGA 1. Hanya sedang tidak bergairah...Cuma bisa melihat prosesi persemayaman Tim McKay dari TV..my deepest condolences for the family and collegues....Forgive us for not being good to you..

Minggu pagi, dua hari setelahnya....
Duduk di bangku gereja, terdiam dan meneteskan air mata ketika harus diingatkan dengan kejadian itu. Hari itu, tak seperti biasanya, aku bergereja dengan kawalan belasan penjaga keamanan. Harus melewati ring-ring pemeriksaan yang tidak biasa. Bahkan seekor anjing raksasa berwarna hitam berjaga di lorong menuju gedung gereja. Jadi ini kah, pengamanan yang terlambat itu? Seketika semua menjadi super waspada..Pagi itu, pesan perdamaian disampaikan melalui lagu-lagu yang dibawakan. Ketika berdoa, aku menyelipkan satu kalimat kecil di doaku, memohon dengan sangat pada Tuhan "Let there be peace and glory on earth, God...." Dan setelah itu, Psalm 27 : 1 menjawab semua kegelisahan...Kalau Indonesia bisa melewati begitu banyak halangan, masalah, konflik dan cobaan-cobaan luar biasa, maka sepertinya sudah tidak ada lagi sesuatu yang lebih besar yang bisa mengguncang negara ini. Kita sudah melewati semua yang terburuk, dan berhasil. Mungkin ini cara-Nya untuk membalikkan semua....Karena itu, semoga rasa takut dan cemas menyingkir...BECAUSE WE ARE NOT AFRAID.....

Rabu, Juli 15, 2009

Lentera Jiwa....

Ada yang tahu atau pernah mendengar lagu ini? Yup, ini lagu kepunyaan Nugie, judulnya Lentera Jiwa. Sebenarnya sudah lamu aku mengetahui keberadaan lagu ini. Tapi eventually, baru tadi pagi aku melihat video klipnya untuk pertama kali. Ya, sekarang ritual mengawali hari agak sedikit berbeda memang. Bangun tidur, matiin AC, ke kamar mandi, cuci muka, minum air putih buka pintu depan, trus duduk selonjoran di depan TV, dengan handuk melingkar menunggu otak cukup waras untuk bertemu dengan air..

Well, kok jadi ngelantur...Jadi, ceritanya, tadi pagi baru ngeliat video klipnya Nugie. Great clip! Simple but full of statement! Kalau yang udah pernah dengar, pasti ngerti kalau lagu ini nyeritain soal bagaimana orang akhirnya bermuara di impian akhir setelah melalui proses pencarian yang lumayan lama.. Video klip lantas digarap dengan menggunakan eberapa model, dari latar belakang profesi yang berbeda-beda. Tiap orang menggengam sebuah statement pada sebuah kertas di dada mereka, yang menunjukkan latar belakang mereka dulu dan sekarang. Beberapa statement yang ada seperti : Indra, fotografer, lulusan Matematika atau Indah, presenter infotainment, S-1 Arkeologi, atau Tomy, animation director, asli lulusan Teknik Mesin, atau Rio, arsitektur, sudah tahu akan menjadi apa nanti.

Intinya sih sederhana, bagaimana mengetahui apa yang loe mau, dan berjuang untuk itu, tanpa peduli latar belakang loe apa.
Karena mimpi itu terlalu besar untuk hanya diragukan oleh sebuah halangan nggak penting. Mimpi itu terlalu besar untuk diganggu 'hanya' dengan satu dua kegagalan. Setiap detik aku berusaha untuk menjadi seperti itu. Dan, dengan bangganya, sekarang, aku bisa bilang kalau aku sudah dalam jalur yang benar. Jalur menuju impianku....

Dari kecil, aku sudah membayangkan aku akan bekerja dan menjadi profesional di bidang ini. MEDIA. Meski belum tahu akan menjadi apa, sejak kecil aku seperti sudah punya bayangan. Dan sejak itu, yang bisa kuingat, aku cukup fokus. Ketika memutuskan untuk kuliah di Komunikasi, aku ditertawakan banyak orang. Maklum, waktu itu, komunikasi belum se-ngetop sekarang. Yang ada di otak keluarga besarku, kuliah itu cuma ada Kedokteran, Ekonomi, atau Teknik. Di luar itu, bukan kuliah katanya. Tapi dengan tekad bulat, aku memutuskan untuk mengambil jurusan itu. dan aku tidak salah, karena memang itu lah yang aku inginkan....

Sejak saat itu pula, tujuan hidupku lumayan jelas. Tapi setelah kuliah, agak sedkit bimbang, karena idealisme ternyata tidak bisa berjalan seiring dengan tuntutan ekonomi. sembilan bulan lamanya, aku mengubur idealisme itu untuk bekerja di bidang yang tidak pernah aku bayangkan. PERBANKAN! So lame...Tapi aku yakin, pasti ada jalan, dan aku juga mengerti, semua butuh pengorbanan, termasuk untuk meraih mimpi...

Doaku terkabul....aku bisa kembali di jalur yang benar..Dan sekarang malah menjadi semakin lebih baik...Makanya, tadi pagi, waktu melihat dan mendengar lagu Lentera Jiwa, aku seperti diingatkan untuk bersyukur..Bahwa pencarianku sudah mendekati akhirnya...Aku mengerjakan sesuatu yang aku cintai..Dan aku bisa bergabung dengan sedikit orang yang juga melakukan hal yang sama. Mencintai apa yang mereka kerjakan dan mengerjakan apa yang mereka cintai. Dan ketika itu sudah kau genggam, yang kau cintai itu, akan secara otomatis menjadi Lentera Jiwamu...Lentera Jiwaku....^.^

LENTERA JIWA (Nugie)

Lama sudah kumencari Apa yang hendak kulakukan
Sgala titik kujelajahi
Tiada satupun kumengerti
Tersesatkah aku di samudra hidupmu
Kata-kata yang kubaca
Terkadang tak mudah kucerna
Bunga-bunga dan rerumputan
Bilakah kau tahu jawabnya Inikah jalanku inikah takdirku
Kubiarkan kumengikuti suara dalam hati
Yang slalu membunyikan cinta
Kupercaya dan kuyakini murninya nurani
Menjadi penunjuk jalanku
Lentera jiwaku




Jumat, Juli 10, 2009

AKU (cuma) TAKUT.....



Beberapa bulan terakhir, aku memang agak malas..bukan agak lagi, tapi sangat malas jika harus berhadapan dengan topik jodoh, pacar, pernikahan dan semua antek-anteknya. Aku pribadi, nggak pernah bisa menemukan definisi dari semua itu. Gak peduli apa 'bungkus'nya, tetap saja tema soal semua itu tidak mengenakkan terdengar di hati...

Kalau mereka yang mengetahui riwayat asmaraku beberapa tahun terakhir pasti bisa memaklumi semuanya. Dulu aku sempat berkelakar, bahkan novel Siti Nurbaya yang tragis pun nggak bisa menyaingi semua kisah asmaraku yang tragis..Awalnya semua bahagia, tapi somehow, semua berakhir dengan ketragisannya masing-masing...

Delapan tahun, delapan tahun! aku menghabiskan waktuku dengan seseorang yang bahkan sulit untuk didefinisikan sebagai pacar..Kami tidak pernah mendeklarasikan apapun..karena selama 8 tahun, hanya aku, dia dan Tuhan yang tahu apa yang kami jalani. Aku tidak bisa menyebut 8 tahun itu sebagai sebuah kesia-siaan, karena toh, banyak yang didapat, banyak pula yang harus dilepaskan...Mengingatnya pun membawa perasaan aneh yang nggak bisa kudefinisikan..aneh aja...Mungkin gejolak darah muda membutakan segalanya, karena memang hubungan itu tidak akan mungkin bisa berakhir bahagia, sesuatu yang sudah kami tahu sejak awal..Tapi sekali lagi, dengan alasan cinta buta, kami menjalaninya...8 tahun...Hingga suatu hari, akhirnya akal sehat kami bisa mengalahkan perasaan. Dan ketika kami merasa sudah saatnya berpisah dari saling ketergantungan itu, kami sepakat berpisah..Sayangnya, kami butuh 8 tahun untuk menyadarinya...Sesuatu yang tidak kuanjurkan untuk siapapaun..tapi aku tidak menyesal, tak sedetik pun...Tapi, sedikit terlintas, andai saja semua bisa lebh baik untuk kami berdua...Seandainya kami bisa menembus tembok-tembok itu, pasti kami akan baik-baik saja sampai sekarang..Tapi sekali lagi, aku tidak pernah menyesal....Karena aku memang pernah mencintainya...Dan aku tahu, dia pun pernah merasa yang sama...

Dia, lelaki yang sudah mengisi separuh umurku itu...berbicara denganku beberapa hari lalu, membicarakan kemungkinan dia menikah tahun ini. Jujur, reaksi yang pertama kali aku lontarkan yah pasti kaget. Dia, lelaki yang pernah berkata akan menjadikanku istrinya jika semua mudah bagi kami, akan menikah dengan perempuan lain...I knew it was gonna happen..i just didn't expect that it would be this fast...Yang kupikirkan adalah :"Oh God, he's trully are moving on..."

Seharusnya ini tidak menjadi masalah untukku. Seharusnya aku sudah berjanji untuk bahagia atas semua hal yang bikin dia bahagia. Tapi kegagalan yang kualami setelahnya yang membuat aku merasa 'kalah'....

Tak lama setelah aku menyudahi cerita cinta 8 tahun dengannya, aku bertemu laki-laki lain. Lelaki yang entah datang darimana, begitu saja masuk ke kehidupanku...Di waktu yang tepat, di moment yang tepat, dan orang yang tepat. Begitu selalu yang kutanamkan di hatiku sejak pertama kali bertemu dengan lelaki ini...Hari berganti bulan, bulan berganti tahun..semua terasa sangat cepat, sangat mudah...dan hampir menuju kenyataan..Sampai berita itu menghantamku. Tepat di saat aku sudah akan bersiap-siap menuntut kejelasan atas apa yang kami jalani selama setahun lebih. Kenyataan bahwa dia terlibat dengan percintaan sesama jenis dengan seorang temanku yang lain, sungguh mematahkanku. Aku patah. I WAS BROKEN. Broken in to thousands pieces...Aku nggak bisa memikirkan kejadian yang lebih tragis daripada itu. Bahkan ketika harus menyudahi hubunganku yang 8 tahun itu, tidak terasa seberat dengan yang satu ini. Somehow, aku diliputi rasa bersalah luar biasa, bercampur marah, dendam dan cinta. Aku baru tahu, kalau kau mencampurkan semua perasaan itu, muaranya tentu SAKIT JIWA. Aku meng-klaim, jiwaku benar-benar sakit waktu itu. Aku butuh waktu cukup lama untuk bisa berdiri tangguh, mengeringkan airmata, mengelus dada dan berkata : "SCREW YOU!!!"...

Dan dikala semua itu bisa aku lakukan...di kala pekerjaan menyita banyak waktu dan pikiranku dari semua urusan yang berkedok asmara, perasaaan lain menyerangku..Perasaan yang bahkan aku sendiri tidak bisa mendefinisikan. Tapi setelah aku cerna...tahukah kalian apa yang kurasakan? AKU TAKUT...

AKU TAKUT...aku tak sekuat itu, ketika harus mendengar seorang pria yang pernah mengisi separuh umurku akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai...Dan nyatanya, aku memang tidak sekuat itu....

AKU TAKUT...rasa trauma yang kualami dengan pria yang berubah menjadi gay itu akan menghantui semua hubunganku dengan pria-pria selanjutnya..Dan nyatanya, aku memang trauma.. He had hurt me so badly...sakit sekali, sampai ke palung hati terdalam..luar biasa...

AKU TAKUT..karena harus menghadapi kenyataan bahwa aku sendirian, tanpa seseorang yang bisa menopangku ketika aku jatuh...dan nyatanya, itu yang terjadi. Aku sendirian...Tanpa tahu apa yang aku mau...

AKU TAKUT..aku menyalahkan Tuhan karena keadaaanku dan semua masa lalu yang menghantuiku..Dan nyatanya, aku memang menyalahkan Tuhan..ampuni aku, tapi itulah ketakutan yang menjadi kenyataan..Aku sudah tidak ke gereja....aku lupa rasanya berdoa..aku bahkan sempat mempertanyakan keberadaan Tuhan di hidupku...

AKU TAKUT..aku tidak bisa memenuhi harapan orangtua dan keluargaku untuk membangun rumah tangga dengan seseorang yang mencintai aku...Kalian pikir aku nggak mau???? I WOULD LOVE TO...tapi masalahnya, BELUM ADA!!!! Dan nyatanya, aku pun tidak bisa memberikan pembelaan diri yang baik soal ini ke semua orang yang bertanya soal statusku..AKU CAPEK...

Dan tadi siang, aku menerima telepon dari seorang yang mungkin baru dua kali bertemu denganku dan dia langsung bertanya : "Kau udah punya pacar belum? Ada laki-laki yang mau aku kenalkan.." Aku cuma bisa bengong dan menghela nafas panjang..Akhirnya saat itu tiba juga, saat dimana semua orang berempati dan berjuang keras menjadikan jodoh untukku...Untuk pertama kalinya aku menjawab tanpa ego.."Ya udah, kasi aja nomor teleponku..."

Aku tidak melacurkan diriku..aku tidak memohon untuk orang menjadikanku pasangan mereka...aku bukan pungguk merindukan bulan...AKU HANYA TAKUT.......

I'M AFRAID...THAT MAYBE SOMEDAY...I WOULD ENDED UP BEING ALONE......

itu saja...

Jumat, Juni 26, 2009

GPS Girl..


Sebenarnya, seperti ucapan klise putra-putra daerah, rasanya dulu selalu berkoar-koar, "Ihh..apaan sih Jakarta ini? Nggak kebayang orang-orang yang hidup di Jakarta! Macetnya, sumpeknya..bla..bla.." Yes! i've been there..being that person yang sangat meremehkan orang-orang yang mampu bertahan hidup di Jakarta. Dulu, aku pun tidak pernah bercita-cita hidup di Jakarta. Tapi nasib dan pintu rezeki membawaku ke ibukota ini. Dulu, memutuskan untuk menetap di Jakarta sebenarnya merupakan pilihan terakhir untukku yang memang sudah putus asa karena tidak mendapatkan pekerjaan di Medan dan di Yogyakarta.

Pindah dari Yogyakarta ke Jakarta menjadi salah satu cobaan terberat yang pernah aku lalui selama hidupku. Bayangkan, kehidupan penuh santai dan mengemban semboyan 'Everyday is Sunday in Jogja' harus langsung digantikan dengan semboyan 'Siapa cepat dia selamat'. Yang kalau diibaratkan persneling mobil, dari gigi satu langsung ke 5!! Nggak ada ramah tamah, nggak ada senyuman tulus, semua tenggelam dengan dunianya sendiri. (And they say kids with autism has their own world? yeah, right!)

Dulu aku kesusahan sekali memahami jalanan Jakarta. Stress sempat melanda karena aku dipaksa untuk berkeliling Jakarta, memenuhi panggilan tes kerja di berbagai pelosok Jakarta. Aku ingat, sangking penasarannya memecahkan jalur dengan banyak persmpangan di kawasan UKI, aku khusus menyeberang ke tengah-tengah trotoar, di atas underpass Cawang bawah, untuk memahami simpang mana yang menuju mana. Lama sekali sampai ahirnya aku bisa memecahkan misteri banyaknya persimpangan di Cawang Bawah itu! hahahahaaha...tapi aku puas...

Memang, cara tercepat untuk mnguasai jalanan Jakarta adalah dengan menjajal bus dan angkutan kota. Syukurnya, Jakarta adalah salah satu kota diantara beberapa kota di Indonesia yang menganut paham 'kalau salah atau kesasar, tinggal muter cari jalan kebalikannya' (u know what i mean lah), alias prinsipnya, jalanan pasti muter, nggak mungkin nyasar jauh. Dan aku menghayati pedoman itu sebagai kunci keberhasilan menguasai jalanan Jakarta.

Tahun pertama di Jakarta, ruteku masih seputar Jakarta Timur dan sedikit Jakarta Selatan. Maklum, pendatang baru, teman belum begitu banyak, masih tertib, kantor tidak jauh dari kost-kostan, ngekost deket dengan teman-teman dari Jogja, intinya : tidak mengembangkan banyak kemampuan menjelajah Jakarta.

Tahun kedua, menyandang profesi baru sebagai repoter, kost-kostan dan kantor pindah ke Jakarta Selatan, pergaulan semakin luas, semakin menambah kemampuanku menguasai jalanan, terutama kawasan Jakarta Selatan. Sayangnya, keseringan liputan dengan mobil dan driver, juga menjadikan kemampuan sedikit menumpul. Karena tiap hari, masuk mobil, tinggal bilang mau kemana, driver akan selalu sedia mengatarkan sampai di tempat liputan. Kurang tertantang lah.

Tahun ketiga dan seterusnya.....rumah baru di Jakarta Timur coret, kantor di Jakarta Barat. Pas lah sudah. Apalagi selama di kantor baru, liputan kemana-mana lebih banyak naek angkutan umum. Sejak saaat itu, secara otomatis aku menguasai jalanan Jakarta. Dulu, aku paling anti dan nggak pernah bisa mengerti kawasan Jakarta Barat. Tapi terimakasih pada lokasi kantor, aku mengerti. Aku mengerti Pos Pengumben, Joglo, Kebon Jeruk, Slipi, Meruya dkk. Dan karena mulai rutin menjelajah jalanan dengan Transjakarta, aku mulai menguasai Jakarta Pusat dan Utara. Menyenangkan!

Dan predikat GPS Girl pun secara otomatis melekat. Tidak ada yang memulai atau memprakarsai apapun, Hanya saja, kalau di kantor aku suka sekali dimintai bantuan tentang petunjuk arah, jalur angkutan dsb. Nggak hanya dari rekan sekantor, bahkan teman-teman dari semua lingkaran pertemanan lainnya suka sekali menanyakan petunjuk jalan dan angkutan umum padaku. Dan sebenarnya, aku tidak bangga dengan kemampuan itu, kemampuan menguasai jalanan dan jalur angkutan umum jakarta. Karena satu saat, mimpiku untuk memiliki mobil dan menjelajahi Jakarta dengan mobilku sendiri, menjadi cita-cita tertiinggiku saat ini..

Jadi, aku sudah terbiasa dengan sms atau telepon meminta wangsit arah dan petunjuk jalan. Hahahaha..Pernah satu kali, aku sedang bertugas di Bali, di sela liputan, aku menyempatkan diri menikmati Pantai Kuta, berjalan sendirian di tepi pantai, sampai handphone ku berbunyi. Begitu diangkat, inilah yang terdengar : "Yettaaaaaaaa!! Aku lagi dari arah Cipete, mau ke Blok M, aku udah di deket ITC FAtmawati nih, naek Metro Mini nomor berapa yah???" YAELAAAAAAAAAHHH...Sore itu pesona Kuta langsung drop...hahaha, karena sampai aku di Bali pun, kemampuan sebagai GPS Girl ternyata masih dibutuhkan! Jadilah, di tengah matahari menyengat aku sibuk menerangkan arah dan jalur angkutan...

So, here i am..the GPS Girl...ready when u're ready!! ^.^

Rabu, Juni 24, 2009

FATIGUE...

For no reason..i just felt so tired lately...so tired and sick of everything..it seems like, there's always something or someone whose always pulled my trigger...I always get so mad, even if it's related to some small problems....

My work has been so hectic lately..maybe that could be one of the reason..And for God sake, i hate people who bothering me with stupid things and stupid act when i, myself, already packed up with lots of problems to think about!!

For one particular person, i felt so damn anxious to see, hear, or even smell at her...She used to be so fuckin cool and 'alright' for me..but somehow, these few weeks she been so destructive and always acting like a pain in the ass!!! She and her 'so-not-cute-face' make me sick!!!

So..this emotion was on top of all...Works was exhausting, friends were dissapearing to their own needs, family was escaping the responsibilities, love life was a tragedy, so...this was it...the most fuckin moment of my life!!!! Surrounded with fuckin 's0-called-hell' !!!!!

I kinda hate everybody right now...*sigh...need a vacation so badly...it would've been great to recharge the spirit...UGH!


3rd floor, Panjang 8a, 05.30 PM

Sabtu, Juni 06, 2009

Yipeeeeeeeeee.....!!!!


in love...in love....possibly in love....again..and again....in love..dudududu........with this guy !!!!

Semua Indah Pada waktu-Nya.....

Oke..kali ini agak serius...

Somehow..dari dulu aku percaya dengan segala kekuatan iman Kristen yang kuanut, bahwa segala sesuatu pasti indah pada waktu-Nya..bukan waktuku, bukan waktu keluargaku, bukan waktu teman-temanku. Tapi waktu-Nya...

Aku percaya, Tuhan pasti punya waktu yang tepat untukmenjawab semua pertanyaan. Dan untuk yang kesekian kalinya, aku mengamini waktu Tuhan untuk bekerja dalam kehidupanku, khususnya dua bulan terakhir, yang kuanggap sebagai dua bulan paling bergejolak di sepanjang hidupku. Selama dua bulan juga lah, aku diliputi amarah dan pertanyaan tiada henti...Mempertanyakan eksistensi Tuhan dalam kehidupanku.....Karena yang kupikirkan cuma satu..Kalau Tuhan ada dan dekat denganku, kenapa harus dibiarkan-Nya aku jatuh dan tersakiti luar biasa??? Dan demi mencari jawaban itu, aku pun sepakat dengan diriku sendiri untuk melakukan 'gencatan senjata' dengan Tuhan...

Dua bulan terakhir, bisa dihitung dengan jari berapa kali aku ke gereja dan mengikuti kebaktian. Kadang teman memaksa untuk mengajakku duduk manis di gereja, tapi pikiranku tidak di sana. Karena bahkan di dalam rumah-Nya, aku masih terus bertikai dengan pertanyaan yang sama. "How could You, God??".

Tapi hari ini.....aku menyadari satu hal..bahwa Dia tidak pernah jauh dariku. Bahkan tak sedetik pun. Aku ingat, karena pergumulanku yang terlalu berat, dua bulan lalu dengan khusyuk di gereja aku minta Tuhan menjawab doaku, apakah aku harus meneruskan apa kuyakini benar. Itu terjadi tepat satu minggu sebelum 'petir ' itu menyambar dan mengubah hidupku. Tuhan ternyata hanya perlu waktu seminggu untuk menunjukkan jawabannya. Waktu itu, jawaban-Nya : "TIDAK".

Aku tahu dan sadar sesadar-sadarnya. Tapi sayang, amarah yang teramat sangat mengaburkan imanku pada-Nya. Sehingga bukannya bersyukur, tapi aku justru menjauh dan memilih untuk 'bermusuhan' dengan-Nya. Dua bulan kemudian, hari Minggu kemarin, lagi-lagi dengan setengah hati aku menerima ajakan teman untuk bergereja. Tapi siapa yang menyangka, hari itu hidupku berubah. Aku diingatkan untuk tidak usah menyimpan dendam pada Tuhan. Lebih baik selesaikan dengan berdoa dan lebih banyak berbicara dengan Tuhan. Toh, berdoa tidak makan biaya, dan Tuhan selalu available 24/7.

Hari Minggu itu, aku berjanji pada diriku sendiri, untuk mulai berdoa. Seberapa singkatnya pun itu, aku kembali berdoa. Sesuatu yang sangat jarang kulakukan selama dua bulan belakangan. Dan anehnya, aku merasa sangat damai. Tapi aku tidak bisa mendefinisikan apa yang kurasakan. Hanya kedamaian. Dan ternyata Tuhan memenuhi janji-Nya untuk menyelesaikan masalah dan amarah ku dengan cara-Nya sendiri.

Empat hari!! Setelah aku mulai berdoa di hari Minggu itu, Tuhan ternayta hanya perlu empat hari untuk menjawab apa yang kuminta. Menjawab apa yang menjadi kegelisahanku selama 1,5 tahun. Menjawab semua kelelahan hati dan pikiranku. Menjawab dan menuntunku untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan sejak 1,5 tahun lalu. Membebaskan diriku dari semua ikatan tentang-'nya'.

Jadi, sekarang, kalau ada yang bisa aku lakukan, hanya berlutut memohon ampun....sekaligus mendeklarasikan perdamaian denganTuhan. Karena semua sudah selesai, urusanku terselesaikan tanpa aku harus berbuat apa-apa. Hatiku tenang dan damai karena Tuhan, dan bukan karena apa yang kulakukan, atau dendam yang sudah kubalaskan. Tapi karena Tuhan. As simple as that.....

So God, my chains are gone, i've been set free. You are my God, my Saviour that has ransom me....AMAZING GRACE....!

And for the first time, i'm shouting out to the world, I AM FREE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
^.^ Thank U, God......


*12.20 AM, @ the office while deadline-ing

Kamis, Juni 04, 2009

Akhirnya...Jatuh Cinta Lagi.....





Akhirnya..bisa jatuh cinta lagi.....this time is with my wavy-haired guy with the guitar....senengnya......:)))))))

Maaf.....

Maaf....
Aku sudah berjanji..pada diriku sendiri dan pada orang-orang yang mencintai aku...Berjanji untuk menyudahi segala urusanku denganmu...

Maaf.....
Karena demi memenuhi janji itu...aku ikhlas untuk menjauh darimu..entah sampai kapan..karena terlalu besar dan terlalu lebar efek dari apa yang kau lakukan di kehidupanku dua bulan terakhir ini...

Maaf....
Karena meski hari ini adalah hari istimewa milikmu....Aku masih tetap belum beranjak meninggalkan janjiku..janji untuk tidak berhubungan denganmu dengan cara apapun...

Maaf....
Karena tahun ini....tidak seperti apa yang kulakukan tahun lalu....Tapi tanpa kau tahu..aku selalu berdoa untukmu...agar Tuhan menerangi setiap jalanmu...agar Tuhan menjaga hatimu....karena bagaimanapun..kau pernah ada di 'sini'...dekat di hatiku.....

Dariku, untukmu....hanya untuk hari ini saja......
"Selamat Ulang Tahun......."


*lt.3, Panjang 8a....along with Alexa's "Takkan Pernah Bisa"........*

Sabtu, April 25, 2009

(Lagi-lagi) Soal Pernikahan.....

Nggak tahu kenapa....belakangan sepertinya semua orang serentak memutuskan kalau tahun ini menjadi tahun yang baik untuk menikah. Atau mungkin hanya perasaaanku saja? Mengingat tahun ini banyak sekali undangan yang mampir ke meja kerja atau nyangkut di inbox SMS handphone...Semuanya berisikan hal yang sama : UNDANGAN PERNIKAHAN...Ada yang diawali ayat-ayat Al Quran atau Alkitab, ada juga yang diawali dengan puisi ala Shakespeare gadungan...sepertinya tiba-tiba semua orang mengeluarkan sisi puitis ketika berkaitan dengan undangan pernikahan....

Belum lagi soal foto-foto pre-wed...Hampir setiap bulan, sepertinya ada saja pasangan yang kukenal sedang berjuang menyelesaikan kewajiban mereka melakukan sesi foto pre-wed. dari yang gede-gedean, sampai yang sederhana, bermodalkan kamera pocket. Bahkan ketika berkunjung ke dermaga Ancol, hampir setiap 10 meter ada saja pasangan yang sedang heboh mondar-mandir dengan segala pose, untuk menyelesaikan kewajiban tadi.....Aku yang melihatnya, hanya bisa mengelus dada....

Mereka pasti sedang bahagia-bahagianya, sehingga tak lagi sempat memikirkan desain undangan yang terlalu norak dan terlalu rame, tidak lagi sempat memikirkan angle foto pre wed yang membosankan dan begitu-begitu saja, tidak lagi sempat memikirkan catering yang higienis dan bersahabat dengan para tamunya, semualah.....Aku takjub, betapa pernikahan dan segala kebahagiaan yang mengawalinya bisa menutup semua kekurangan...

Sementara aku? Terjebak dengan situasi yang tidak jelas dan mulai terseret ke urusan perjodohan..Sial, karena tidak pernah terlintas di benak ini kalau akhirnya aku harus menjalani satu fase hidup yang membosankan..Fase dimana rasanya malas sekali bertemu kerabat dan kolega, karena pertanyaannya hanya akan berputar di satu topik "Kapan????"....

Tapi, tak apalah....kuanggap semua menjadi doa...Doa yang mujarab! Agar kelak, di satu hari yang sudah digariskan Tuhan nanti..Akan ada seorang pria pintar, mapan, taat beribadah, yang emenrima aku apa adanya, yang menantiku di ujung altar gereja....Dan semoga dia menutup kisah kesialanku dengan banyak pria.......

Sabtu, April 18, 2009

Four Weddings and A Funeral

Januari....
Aku menghadiri satu pesta pernikahan penting...Aku tidak mengenal pasangan pengantinnya, kare na yang aku tahu, aku di sana bersama seseorang yang aku sayangi...Jadi, bagiku pernikahan di bulan Januari itu sungguh menorehkan kenangan indah di hati dan pikiran ini...Karena itu, aku mengingatnya....

Februari.....
Lagi-lagi menghadiri pernikahan yang aku tidak mengenal siapa pasangan yang menikah...Tapi aku menikmati dan menyimpan rekaman moment-moment indah di pernikahan itu..Karena aku tahu ada seseorang di sampingku yang menenangkan hati....Karena itu, aku mengingatnya....

Maret...
Kali ini berbeda....Seorang sahabat yang sangat aku kasihi memutuskan untuk mengakhiri masa lajang dan menikahi pria yang aku tahu sangat mencintainya..Aku pun menghadiri pernikahan itu..Aku tidak pernah mengerti dan merasa ijab kabul begitu memesona sampai aku mendegarnya langsung dari sosok pria yang menerima sahabatku untuk menjadi belahan jiwanya hingga akhir hayat memisahkan....Aku hanya bisa tertegun dan dengan sungguh berdoa agar rumah tangga Ira Nursita, sahabatku itu, sakinah......Karena itu, aku mengingatnya....

April...
Sehari sebelum seorang sahabat juga akan mendengarkan ikrar pernikahan dari calon suami yang juga adalah seorang sahabat...Tak ada kebahagiaan yang lebih sempurna daripada menyaksikan dua sahabat memutuskan untuk membangun rumah tangga..Astudestra Ajengrastri dan Dinul Fitra, dua sahabat yang sudah mengisi kehidupanku selama dua tahun belakangan, akan menikah dan membangun hidupnya....Tak sedikit pun ragu terlintas ketika aku memutuskan untuk menyaksikan moment bersejarah itu. Bahkan jika itu berarti harus terbang menyusuri bagian lain dari pulau ini....Aku harus ada, karena dua sahabat ku akan menikah.........Karena itu, aku mengingatnya....

(masih) April...
Meski tidak secara harafiah, aku memutuskan untuk mengadakan pemakaman...Aku baru saja mematikan 'rasa' yang membelenggu selama setahun terakhir dan memutuskan untuk merelakan'nya' pergi untuk selama-lamanya....Dengan air mata aku menghantarkan kepergian'nya' ke peristirahatannya yang terakhir, dengan satu asa.....Semua akan indah pada waktu-Nya....Hingga saat nanti akan ada pengganti atas apa yang baru saja aku makamkan....Sampai saat itu tiba, aku akan menikmati masa berkabung ku...Hanya milikku....

Jumat, Maret 13, 2009

1st Anniversary


Hari ini..tepat setahun aku meninggalkan Tendean Kav 12 itu....Gak terasa..
Tepat hari ini..setahun yang lalu..airmata terasa terlalu banyak keluar dari mataku....Sebagian besar karena sedih harus berpisah dengan teman-teman yang sudah bersama-sama berjuang bertahan di sana selama satu tahun satu hari..

Sedih....karena aku meninggalkan sahabat-sahabat terbaikku...
sedih..karena aku tidak akan pernah lagi merasakan suasana seperti di sana...Tak tergantikan di mana pun..Meski capeknya minta ampun..libur hanya satu hari dalam seminggu (kadang2 malah gak libur sama sekali)..Capek fisik dan capek hati sudah mencapai puncaknya....Sudah saatnya mengakhirinya memang...

Sampai saat ini aku percaya, aku keluar dari Tendean sudah menjadi garis hidup yang direncanakan Tuhan untuk kulalui..Dulu, setngah mati aku berjuang supaya bisa masuk ke sana..dua tahun aku mencoba di dua angkatan, dan baru lulus di tahun kedua, setelah mengalahkan 100.000 pelamar...Hmm..bangga banget rasanya...Tapi bukan itu yang kurindukan..

Aku rindu berebut mesin preview di ENPS..rindu ngomel2 ama driver(hahaha)..rindu rasa sebel kalo telpon pake telepon kantor yang mati tiap 2,5 menit itu, rindu pesen McD hampir tiap malam kalo kelaparan nemenin editing naskah, rindu ngomel2 ama storecam karena gak pernah kebagian mic yang bagus...hahahaha....emang kayaknya hidup gw ngomel2 mulu daaahh..:))

Rindu kabur ke ruang wardrobe kalo lagi dikejar2 bos gila..hahhaha...rindu nongkrong di LG sambil membicarakan rencana makar..rindu berebut kamera ama anak2 news...rindu nongkrong di lobi nungguin mobil liputan yang tak kunjung datang....rindu ngeliat tampang sok nyereminnya Wish***am* itu..hahahha..

Tapi aku sudah menemukan rumah ku yang sesungguhnya..di sini..sungguh menyenangkan...tapi aku tetap membawa kenangan rumah lama itu..melekat terus di hati dan pikiran..karena dari sana aku belajar banyak hal..bertemu dengan banyak orang....bahagia, letih dan sedih bercampur jadi satu di sana.....

Termasuk bertemu dengan 'mu'...justru tepat satu bulan sebelum aku mengundurkan diri...Kebetulan yang menyengsarakanku....tak habis pikirku, "kemana kau selama setahun aku di sana??" Karena justru kita baru bertemu di menit-menit terakhir...:))

Miss you all.......especially 'you'...:))

Well...happy 1st 'resigning' anniversary yah Yetta....:)))

Jumat, Februari 06, 2009

Senja.....

Setahun kemarin....senja ketika aku menemukanmu....

Sekarang..dari jendela lantai 3 kantorku ini...

Mataku hanya menerawang ke langit mendung...penuh awan menghitam...

Mencoba mengingat semua ceritaku denganmu....

Hujan rintik mulai turun..udara dingin menyusuk tulang ini...

Angin di luar sepertinya mulai bergerak perlahan....

Ingatkah kau.....???

Karena hati, rasa dan pikiran tentangmu tak bisa enyah dariku sekarang...

Karena tepat di waktu ini.....setahun kemarin, aku menemukanmu....untukku...

Dan saat ini..detik ini...bahkan ketika jari-jari ini berlaga dengan keyboard komputer ini....

AKU MERINDUKANMU..................................

Setahun.....

Setahun yaaa...???

Ingin mengingat hari itu..tepat setahun hari ini.....

Sedang tidak ingin memikirkan apapun....

Cuma mau mengenang saat-saat itu saja.....

Menit-menit awal bersamamu......

Yang merubah semuanyaaa.....

Menyenangkan sekali mengingatnya.....:))

Sungguh.....

Jumat, Januari 30, 2009

6 Februari 2008

Aku baru saja membuka file-file lama....entah kenapa, tiba-tiba aku ingin mengingat hari pertama kita bertemu...aku berusaha mengingatnya, karena kegemaranku mengumpulkan kepingan-kepingan kenangan ternyata cukup berguna juga...

Aku menemukan tanggalnya..tanggal pertama kali aku bertemu, berbicara dan berkenalan dengannya...Aku menemukannyaa..!!! Rabu, 6 Februari 2008....Aku menemukannya tepat seminggu sebelum hari itu berusia setahun.....

Aku memutar kenanganku pada hri itu...aku ingat semuanya, detail pembicaraanku denganmu..hari itu...Rabu sore yang gak akan pernah aku lupakan semumur hidupku..Karena hari itu, dengan sepenuh hati aku bisa mengamini dalam hati..Kalau doaku terjawab....

Dan ketika aku hendak memulai tulisan ini...handphoneku berbunyi....pesan singkat darimu....Rindu sekali rasanyaaa....Tahukah kau...seminggu ke depan..genap sudah setahun aku mengenalmu...dan beberapa minggu terakhir justru menjadi minggu-minggu terbaik untukku...dan semoga pun untukmu.....Aku merindukanmu, sungguh........

Entah apa akhir dari cerita ini nanti...tapi aku yakin..selama aku berdoa..jalan pasti dibukakan.....Karena hampir setahun, meski sering ragu dan kecewa, di hatiku yang terdalam masih menganggap kalau kehadiranmu adalah berkat terbaikku dari Tuhan....

Semoga tak hanya setahun umur perjalanan ini.....Karena dua tahun, tiga tahun, dua puluh tiga tahun, bahkan hingga rambut ini memutih, aku ingin bersamamu......Karena kau yang kulipih....
Dengar itu **N** *E**A***.....!

Selasa, Januari 20, 2009

....


Baik-baik di sana......

Cepat pulang.....

Aku gak nakal lagi...

Aku rindu....

Sungguh......

Senin, Januari 12, 2009

Pantang Mundur!!!!!

Sekarang.....
Apapun tidak akan bisa menghalangi ku...

Hujan..badai..bahkan langit gelap sekalipun...
Aku tidak takut....

Sekarang....
Mata, telinga, hati dan rasaku tertuju padamu.....

Maka yang kulihat, kudengar, dan kurasa...
Semuanya tertutupi rasa bahagia....

Tunggu di sana....
Aku segera datang.......

Segera...........

Jumat, Januari 09, 2009

It Takes A Year.....

Kata orang..kesabaran pasti berbuah kebaikan.....Aku selalu ingin terus meyakini hal itu...berharap satu hari aku masih terus memupuk kesabaran untuk segala hal...sabar dan tekun...itu yang sangat aku inginkan untuk mendarah daging di tubuh dan jiwa ini....

Satu demi satu kesabaranku berbuah....berbuah baik dan berbuah buruk....Beberapa hal yang kunanti berujung mengecewakan..beberapa hal malah begitu saja membuahkan hasil yang baik..Tanpa kukira dan kuduga...

Salah satu hal yang baik itu baru saja terjadi padaku...Aku bahagia luar biasa....Meski ini bukan lantas menajdi akhir dari penantianku..Tapi seperti memasuki babak baru dari penantian yang tadinya kupikir tak berujung ini....Ternyata penantian itu sedikit demi sedikit pupus menjadi setitik kebahagiaa...dan aku menikmatinyaa..sungguh..

Terimakasih kau ada di sana...di waktu dan moment yang tepat...di saat aku justru tidak mengharapkan apa-apa darimu...terimakasih...Meski butuh waktu satu tahun untukku merasakan semuanya...Terima kasih...

Setelah ini..aku sudah siap...untuk kemungkinan terburuk sekalipun..Setidaknya aku bisa membingkai waktu 'kita' di bingkai pikiran terbaikku..Aku bisa mengenangmu dengan kondisi terbaik mu..Tanpa dendam...tanpa amarah...Aku bisa merekam ini menjadi salah satu moment terbaik dalam 26 tahun kehidupanku di dunia ini...Aku bahagia...Sungguh...

Semoga kau tahu apa yang kumaksud....Kau pasti tahu...dari matamu aku bisa membacanya...Kau pasti tahu.....................Kalau aku MENCINTAIMU..........

Senin, Januari 05, 2009

Pensiun...

Hari ini...setelah 30 tahun mengabdi ke pemerintah negara Indonesia tercinta...Bapakku, J.P Tondang, resmi menjalani hari pertama sebagai pensiunan. 30 tahun!!! Gak sedikit pun bisa terbayang apa yang sudah dilakukan Bapak selama itu. Dengan tekun dia menjalani hari-harinya mengabdi ke negara yang kurasa tidak memberikan penghargaan yang setimpal dengan apa yang sudah dilakukannya.

Dia, Bapakku yang genap berusia 56 tahun Desember lalu, memulai kariernya sebagai 'abdi negara' dari golongan IA, golongan terendah dari sistem hierarki kepangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil. Dan dia berhenti di golongan IVC. Entah berapa gajinya waktu pertama kali berkarier, aku pun malas memikirkannya. Dia sudah melewati pasang surut karir yang tak menentu, dilecehkan atasan, 'disalib' rekan yang lebih muda dan tidak mencicipi kenaikan jabatan dalam waktu yang lama. Tapi, karena ketekunannya, dia bertahan...

Dan pertahanannya tak pernah kendur sampai 30 tahun kemudian. Karena bulan lalu, dia bisa membuktikan kesetiaannya dengan berdiri tegak di hadapan atasannya dan menerima bintang penghargaan atas pengabdiannya selama 30 tahun. Sayang, aku tidak bisa menyaksikannya, pastilah dia sangat bangga ketika bintang penghargaan itu disematkan di baju dinasnya. Tapi, ketika aku pulang ke Medan Natal kemarin, dengan bangga dia sempat menunjukkan cincin emas, kenang-kenangan dari rekan kerjanya di kantor. Saat itu aku bisa melihat raut wajahnya semakin jelas dimakan usia.....Tua, tapi semoga dia bahagia di masa tuanya...

Sebagai PNS teladan, dari dulu Bapakku selalu memendam cita-cita, bahwa satu hari kelak, salah satu dari ketiga anaknya akan melanjutkan 'perjuangannya' sebagai Pegawai Negeri Sipil. Aku ingat, sejak aku SD, cita-cita ini sudah mulai rutin di'dengungkan'nya di telinga kami. Tapi kenyataannya, hingga dua anaknya bekerja, PNS tidak pernah menarik perhatian. Bukan maksud menjadi durhaka, tapi menjadi PNS tak pernah sedikit pun terbersit di pikiran ini. Tapi, lagi-lagi sebagai Bapak yang demokratis, dia tetap memendam cita-citanya dan terus mendukung apapun yang dikerjakan oleh anak-anaknya....

Hari ini, semua rutinitasnya selama 30 tahun terhenti sudah. Aku sedikit merasa beruntung tidak harus menyaksikan raut wajahnya yang seperti dirundung duka dan sendu setiap hari. Sesuatu yang sebenarnya sudah bisa kurasakan sejak beberapa bulan sebelum dia resmi pensiun. Tidak ada lagi apel pagi, tidak ada lagi upacara HUT KORPRI, tidak ada lagi rapat koordinasi, tidak ada lagi studi banding. Semua lenyap dari agenda hariannya. Entah apa yang dia rasakan sekarang.....Aku pun mengerti dan ikhlas harus meladeni telepon darinya setiap hari, karena aku tahu, he's got nothing to do anymore.....

Tapi aku bersyukur, Bapakku mulai mencari aktifitas lain sejak beberapa bulan sebelum pensiun. Seminggu sekali dia mengajar sebagai dosen honor di sebuah perguruan tinggi swasta di Medan. Setiap hari dia selalu meluangkan waktu menjaga warung kecil di belakang rumahku di Medan..Semoga dia bisa melalui masa pasca pensiun ini dengan baik. Itu doaku......Karena meski negara ini memandangnya sebelah mata setelah 30 tahun pengabdiannya, kepadanyalah pandanganku tertuju selama 26 tahun aku hidup di dunia....Tak pernah luput sedetik pun..Karena dari tiap tetesan keringatnya mengabdi selama 30 tahun, aku dan adik-adikku bisa bersekolah...

Jadi..Makasih Bapak...Semoga berkat Tuhan tak pernah luput dari kehidupanmu senantiasa....Way to Go, Dad!!!!!^.^