Sabtu, Juni 06, 2009

Semua Indah Pada waktu-Nya.....

Oke..kali ini agak serius...

Somehow..dari dulu aku percaya dengan segala kekuatan iman Kristen yang kuanut, bahwa segala sesuatu pasti indah pada waktu-Nya..bukan waktuku, bukan waktu keluargaku, bukan waktu teman-temanku. Tapi waktu-Nya...

Aku percaya, Tuhan pasti punya waktu yang tepat untukmenjawab semua pertanyaan. Dan untuk yang kesekian kalinya, aku mengamini waktu Tuhan untuk bekerja dalam kehidupanku, khususnya dua bulan terakhir, yang kuanggap sebagai dua bulan paling bergejolak di sepanjang hidupku. Selama dua bulan juga lah, aku diliputi amarah dan pertanyaan tiada henti...Mempertanyakan eksistensi Tuhan dalam kehidupanku.....Karena yang kupikirkan cuma satu..Kalau Tuhan ada dan dekat denganku, kenapa harus dibiarkan-Nya aku jatuh dan tersakiti luar biasa??? Dan demi mencari jawaban itu, aku pun sepakat dengan diriku sendiri untuk melakukan 'gencatan senjata' dengan Tuhan...

Dua bulan terakhir, bisa dihitung dengan jari berapa kali aku ke gereja dan mengikuti kebaktian. Kadang teman memaksa untuk mengajakku duduk manis di gereja, tapi pikiranku tidak di sana. Karena bahkan di dalam rumah-Nya, aku masih terus bertikai dengan pertanyaan yang sama. "How could You, God??".

Tapi hari ini.....aku menyadari satu hal..bahwa Dia tidak pernah jauh dariku. Bahkan tak sedetik pun. Aku ingat, karena pergumulanku yang terlalu berat, dua bulan lalu dengan khusyuk di gereja aku minta Tuhan menjawab doaku, apakah aku harus meneruskan apa kuyakini benar. Itu terjadi tepat satu minggu sebelum 'petir ' itu menyambar dan mengubah hidupku. Tuhan ternyata hanya perlu waktu seminggu untuk menunjukkan jawabannya. Waktu itu, jawaban-Nya : "TIDAK".

Aku tahu dan sadar sesadar-sadarnya. Tapi sayang, amarah yang teramat sangat mengaburkan imanku pada-Nya. Sehingga bukannya bersyukur, tapi aku justru menjauh dan memilih untuk 'bermusuhan' dengan-Nya. Dua bulan kemudian, hari Minggu kemarin, lagi-lagi dengan setengah hati aku menerima ajakan teman untuk bergereja. Tapi siapa yang menyangka, hari itu hidupku berubah. Aku diingatkan untuk tidak usah menyimpan dendam pada Tuhan. Lebih baik selesaikan dengan berdoa dan lebih banyak berbicara dengan Tuhan. Toh, berdoa tidak makan biaya, dan Tuhan selalu available 24/7.

Hari Minggu itu, aku berjanji pada diriku sendiri, untuk mulai berdoa. Seberapa singkatnya pun itu, aku kembali berdoa. Sesuatu yang sangat jarang kulakukan selama dua bulan belakangan. Dan anehnya, aku merasa sangat damai. Tapi aku tidak bisa mendefinisikan apa yang kurasakan. Hanya kedamaian. Dan ternyata Tuhan memenuhi janji-Nya untuk menyelesaikan masalah dan amarah ku dengan cara-Nya sendiri.

Empat hari!! Setelah aku mulai berdoa di hari Minggu itu, Tuhan ternayta hanya perlu empat hari untuk menjawab apa yang kuminta. Menjawab apa yang menjadi kegelisahanku selama 1,5 tahun. Menjawab semua kelelahan hati dan pikiranku. Menjawab dan menuntunku untuk melakukan apa yang seharusnya kulakukan sejak 1,5 tahun lalu. Membebaskan diriku dari semua ikatan tentang-'nya'.

Jadi, sekarang, kalau ada yang bisa aku lakukan, hanya berlutut memohon ampun....sekaligus mendeklarasikan perdamaian denganTuhan. Karena semua sudah selesai, urusanku terselesaikan tanpa aku harus berbuat apa-apa. Hatiku tenang dan damai karena Tuhan, dan bukan karena apa yang kulakukan, atau dendam yang sudah kubalaskan. Tapi karena Tuhan. As simple as that.....

So God, my chains are gone, i've been set free. You are my God, my Saviour that has ransom me....AMAZING GRACE....!

And for the first time, i'm shouting out to the world, I AM FREE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
^.^ Thank U, God......


*12.20 AM, @ the office while deadline-ing

0 komentar: