Jumat, Juni 06, 2008

Sehari Bersama Afgan

Ini tulisanku untuk dimuat Senin besok.......
------------------------------------------------------------------------------------------------

Sehari Bersama Afgan
Full of Love

Sebagai pendatang baru, Afgan Syahreza sudah membuktikan keberhasilannya menembus peta musik Indonesia sebagai penyanyi solo pria yang layak diperhitungkan. Dengan karakter suara yang berat dan pembawaan yang membumi, Afgan sukses menjadi idola baru Indonesia. Sosoknya yang ramah pun berhasil memikat hati penggemarnya.
Sederetan agenda promo dan manggung juga ternyata tak menyulutkan semangat anak kedua dari empat bersaudara ini untuk tetap tampil prima. Hari Kamis (05/06) yang lalu, kami berkesempatan mengintip kegiatan Afgan seharian penuh. Hari itu, jadwal Afgan memang tak terlalu padat. Kami bertemu dengan Afgan di lokasi pemotretan untuk model sampul sebuah majalah anak-anak. Jadwal pemotretan yang seharusnya dimulai jam 13.00 WIB pun sempat molor hingga satu jam karena Afgan terlambat datang. “Iya nih, jalanan macet banget, eh, begitu nyampe lobby bawah tadi langsung ditodong foto-foto bareng sama orang-orang,” ujarnya ramah.
Sambil menunggu pemotretan, Afgan berbicara banyak soal kehidupannya yang berubah drastis setelah sukses menjadi penyanyi. “Lagi enjoy-enjoy nya. Sekarang tiap ada tawaran aku oke-in aja, mungkin karena akunya enjoy banget ngelakuinnya. Mungkin ke depannya bisa dibatasin, tapi sekarang nggak lah. Sekarang rata-rata seminggu aku manggung empat sampai lima kali, aku senang-senang aja,” tuturnya.
Karena jadwal dan tawaran manggung yang cukup banyak, Afgan mengaku sempat keteteran menjalani kuliahnya. Namun, pria kelahiran 27 Mei 1989 ini tak pernah mau meninggalkan kuliah demi karir. “Itu udah jadi janjiku ama orang tua. Dulu aku dikasi izin untuk terjun ke dunia hiburan ini juga dengan satu syarat, pendidikan harus beres. Kuliah ku memang berjalan tidak begitu mulus tapi tetap lanjut. Boleh sih tersendat-sendat, yang penting gak sampai cuti,” tutur mahasiswa semester dua Fakultas Ekonomi Kelas Internasional di Universitas Indonesia ini. Afgan bahkan berniat untuk melanjutkan studinya ke jenjang S2 di Australia kelak.
Sambil dirias untuk pemotretan, Afgan sempat bercerita soal latar belakang namanya yang cukup unik “Aku itu lahir waktu perang Afghanistan tahun 1989, pas banget lah. Kata Papa, waktu Mama lahiran, di TV itu lagi pada ribut soal perang Afghanistan. Trus, Papa dengar dan dapat inspirasi deh,” tambahnya.
Selama pemotretan, Afgan terlihat sangat santai. Dengan senyum andalannya, Afgan sangat akrab dengan lensa kamera. Dua jam berlalu, pria berdarah Padang-Sunda dan Arab masih menyempatkan diri meladeni foto bareng dengan penggemar-penggemarnya. Sampai saat ini, Afgan selalu canggung jika harus berhadapan dengan orang banyak. “Suka malu aja, gak tau kenapa. Dari kecil emang bawaanku udah kaya gitu. Udah malu aja deh pokoknya,” ungkapnya tersipu. Ada cerita lucu ketika Afgan bertemu dengan idolanya, Dewi Sandra. “Aku itu kalem banget kali ya. Waktu ketemu Dewi Sandra untuk pertama kali aku excited banget, tapi malu. Aku sempat nyanyi juga sama dia, tapi tetap malu-malu. Aku sempat salah tingkah, untung Dewi nya ngerti,” paparnya.
Usai merampungkan pemotretan, Afgan pun meluncur ke studio Wannabe di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan dengan mobil Honda City berwarna abu-abu miliknya. Di sana Afgan sudah dijadwalkan untuk diwawancarai oleh sebuah majalah. Sehari-harinya Afgan selalu ditemani seorang asisten pribadi dan supir. “Aku itu sebenarnya bisa nyetir. Dulu sebelum banyak kegiatan kayak gini, aku biasa nyetir sendiri. Sekarang udah capek kalau harus nyetir juga,” kata pria berlesung pipit ini.
Sesampainya di studio, waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 WIB. Sebelum diwawancara, Afgan sempat bercengkrama dengan rekan-rekannya dari manajemen. Di studio ini pula, kali pertama bakat Afgan ditemukan oleh seorang produser. Dengan single romantisnya bertajuk Terima Kasih Cinta, Afgan berhasil menancapkan eksistensinya di musik Indonesia. Tapi ternyata tema romantis berbanding terbalik dengan pembawaannya sehari-hari. “Aku gak romantis sih. Aku kan suka malu-malu kucing gitu. Kalau mau melakukan sesuatu yang romantis itu kan pasti butuh energi ekstra, aku jadi salah tingka sendiri. Pokoknya gak romantis lah,” ujar alumnus SMUN 34 Jakarta ini.
Namun dibalik sosoknya yang tidak romantis, Afgan tetap mampu memikat hati banyak wanita. Soal status, Afgan mengaku saat ini sedang jomblo. “Sekarang masih dalam proses pencarian. Yang pembawaannya enak aja, ngeliat dia enak, kalau ngobrol nyambung. Fisik sih bukan segalanya. Yang penting aku selalu nyaman di dekat dia,” ungkapnya soal kriteria kekasih idaman. Pemberitaan seputar isu hubungan nya dengan Eva Celia, putri aktris Sophia Latjuba pun tidak ditanggapinya dengan serius. “Pemberitaan yang positif diterima, yang negatif dibuang. Selama itu gak mengganggu aku gak nanggapin. Yang penting aku jalanin hidupku happy dan enjoy, “ tegasnya.
Pukul 18.30 WIB, Afgan meladeni wawancara di sudut studio. Dengan telaten, putra pasangan Lola Purnama dan Loyd Yahya ini menjawab dengan lugas tiap pertanyaan yang diajukan kepadanya. Sesekali senyum menghiasi wajahnya. Usai menjalani wawancara, Afgan memasuki studio mini untuk merekam suaranya untuk dijadikan iklan untuk Ring Back Tone (RBT) single keduanya berjudul Sadis.
Hari itu Afgan bisa lega karena tidak terlalu banyak kegiatan yang harus dijalaninya, dan memberikan waktu lebih banyak untuk berkumpul dengan keluarganya. “Sekarang kan hampir tiap hari aku pulang malam. Mama sih suka protes, karena takut ganggu kuliah. Tapi biasanya kalau pulang malam, aku masih nyempatin untuk ngobrol ama Mama, Papa atau siapa aja yang masih belum tidur lah. Lagian kalau manggung di Jakarta biasanya keluarga suka nonton. Pokoknya aku punya quality time yang cukup aja lah ama mereka, “ tutur Afgan.
Semenjak disibukkan dengan setumpuk kegiatan, Afgan pun selalu merasa kekurangan tidur. Itu sebabnya, jika tidak ada kuliah, Afgan baru beranjak dari tempat tidurnya menjelang tengah hari. “Sekarang aku banyak tidur dan tidur. Mumpung kuliah lagi libur. Kalau malam sih aku punya kebiasaan harus browsing internet sebelum tidur. Suka aja ngeliat video-video live performance artis-artis luar negeri untuk bahan referensi. Suka dengerin lagu-lagu baru mereka,” ujarnya.
Hari pun beranjak malam. Di ujung perpisahan kami, Afgan bercerita soal mimpi-mimpi dan rencananya ke depan. “Aku pengen banget punya bisnis apa aja lah, baju, coffee shop atau bakery. Aku juga pengen pergi keliling Eropa, terutama London. Pengen mendaur ulang lagu-lagu almarhum oom Chrisye, dan yang penting dan mudah-mudahan kesampaian, aku pengen go international,” tuturnya mantap.
Hari itu ditutup dengan jabat tangan hangat dari Afgan dengan harapan kita bisa bertemu di lain waktu. Sosoknya yang ramah dan murah senyum nampaknya akan cepat melekat di hati orang-orang yang pernah mengenalnya. Afgan memang full of love!!
Yetta Angelina

0 komentar: