Senin, Januari 03, 2011

Hati yang Baru...

Tahun ini, tidak ada resolusi berlebihan. entah kenapa, sedang tidak ingin bermuluk-muluk. Bukan pesimis karena takut ujungnya akan menyisakan kekecewaan, tapi hanya sedang tidak ingin saja. Ingin sederhana, ingin yang biasa saja. Intinya, hanya ini memulai tahun ini dengan benar. Itu yang kukutip dari khotbah pendeta di gerejaku di Minggu pertama tahun ini. Aku ingin memulai semuanya dengan benar kali ini....

Setulus hati, yang terlintas di pikiran ini ketika memasuki tahun baru hanya satu, SYUKUR. Setidaknya itulah kata yang bisa merangkum semua rasa. Sungguh bersyukur atas satu tahun lagi yang luar biasa mengesankan. Bukan hanya karena tiap berkat yang kuterima, tapi bahkan untuk setiap tetes airmata dan kekecewaan yang tercipta sepanjang tahun. Entah kenapa, tahun ini kututup dengan perasaan yang lega. Lega dan bersyukur. Memang sudah saatnya, menutup setiap luka, membalutnya, dan berharap akan ada obat hati yang ampuh. Dan aku menemukan obat itu, doa namanya. Aku tahu, aku pasti kuat. Kita semua pasti kuat. Di saat semua berperang melawanmu pun, tak yakinkah kau bahwa Tuhan ada bersamamu? Aku yakin. Meski mataku tak melihat. Aku tahu Dia ada berperang bersamaku, di garis terdepan. Dan aku punya doa untuk menyampaikan semuanya pada-Nya.

Meski ada doa-doa yang belum terjawab, meski ada rasa-rasa yang tertinggal, bagaimanapun aku menutup tahun 2010, dengan setitik harapan melegakan menghiasi hati. Terus terang, tahun 2010 adalah tahun berkat bagiku. Kalau dirinci, secara akal manusiawi pun, aku enggak akan bisa berada di posisi sekarang kalau bukan karena campur tangan Tuhan. Pekerjaanku yang baik, keluargaku yang penuh berkat, teman-teman yang luar biasa, menemani setiap hariku. Tahun 2010, banyak sekali kesempatan-kesempatan luar biasa yang tak pernah terpikirkan sekalipun. Semua kurasakan.

Miris, karena sepanjang tahun, bisa dihitung berapa kali aku berdoa dan bergereja. Dan itu bukan sesuatu yang kubanggakan, kok. Tapi, somehow, Tuhan punya rencana dan cara sendiri untuk selalu ada di dekatku. Di satu titik aku merasa perlu menundukkan kepala dan mengaku, aku tak lagi bersama-Nya. Aku meninggalkan-Nya. Tapi bahkan di saat bersamaan, aku disadarkan bahwa Dia tak pernah pergi, tak pernah beranjak selangkahpun dariku. Jadi, masa aku tidak melakukan apapun? Sampai kapan mau berlari? Lelah...

Karena itu, tahun ini, aku ingin memulai semuanya dengan benar. Sudah terlalu lama aku terlena, dan melenceng dari-Nya. Mengingatnya saja mengiris hati. Tapi sungguh, sekuat tenaga aku ingin menjadi lebih baik tahun ini. Aku ingin ucapanku, pikiranku, tindakanku menjadi berkat untuk banyak orang. Susah luar biasa, tapi aku tahu, aku harus membiasakan diri. Aku ingin jadi lebih benar. Aku ingin dipulihkan. Sungguh...

Banyak yang terlintas di pikiran untuk dijadikan resolusi tahun ini, tapi semua melayang begitu saja. Semua komitmen, fana. Yang nyata dan terasa hanya yang ada di hati ini, untuk menjadi lebih baik. Lebih dekat dan takut pada Tuhan. Dan kurasa, semua akan menyusul kemudian. Aku tahu, Tuhan tidak pernah tidur. God is on work. Aku tahu, kadang aku perlu keajaiban. Tapi, sungguh saat ini aku mengerti, bahkan keajaiban tak bisa datang instan. Pertolongan Tuhan datang segera, tidak terlambat dan tidak etrlalu cepat. Tuhan tahu apa yang kumau. Aku membiasakan diri untuk berseru pada-Nya siang dan malam. Dan pada saat-Nya nanti, aku tahu dan aku yakin, seruanku akan mendapatkan jawaban. Karena pada akhirnya, tidak ada yang tidak mungkin. Nothing is impossible. Aku tahu, Dia ada di setiap doa dan permohonanku. Sungguh aku tahu...

Sekarang, aku tak meminta lebih...Tak ada resolusi berlebihan..Hanya dua hal penting, untuk bisa menabung dan berhenti mengigiti kuku jariku..:) Selebihnya, Tuhan yang mencukupkan nanti...PASTI.. ^_^


Yetta

(03.01.11 ; 18.14, dari cubicle mungilku di kantor yang dingin ini, where magic things often happened..^^)

0 komentar: