Kamis, Mei 06, 2010

Menyerah....

Akhirnya aku menyerah...Setelah beberapa bulan terakhir menutup mata, hati dan telinga untuk urusan hati, kali ini aku menyerah. Bukan untuk kalah, tapi menyerah untuk justru membuka mata, hati dan telinga untuk lebih banyak kebahagiaan.

Terus terang, aku tidak punya cukup keberanian untuk memulai. Tapi aku tahu, nanti, di saat semua tepat, peruntungan akan menghampiri. Sekarang, aku putuskan untuk menunggu. Menurutku, itu keputusan paling tepat.

Tapi, aku memang menyerah. Karena sejak beberapa hari yang lalu, aku sudah memutuskan. Kau yang kupilih. Apakah kau memilihku juga, itu aku tak tahu. Tapi aku tahu, kau tahu. Itu saja cukup.

Aku menyerah, tapi aku tidak bodoh. Aku memberimu, memberi hatiku, tenggat waktu. Batas, supaya aku bisa melihat, seberapa pantas kau layak untuk kutunggu. Tapi kenyataannya, aku memilihmu. Aku merendahkan diri, menepis ego, untuk memilihmu, bahkan untuk sekedar mengakui, kalau aku memilihmu. Itu saja.

Tapi satu yang mengusik hatiku, dan memberiku kemantapan lebih untuk memilihmu, adalah gambaran di kepalaku. Gambaran yang mengusik sejak beberapa saat lalu. Gambaran yang mendeskrisipsikan, betapa kau sangat ideal, bukan di mataku, tapi di mata keluargaku.

Aku melihat itu di dirimu. Karena tulus, aku ingin membahagiakan orangtuaku. Dan kupikir, kau orang yang tepat untuk itu. Aku melihat Bapakku, di matamu. Dan kalian pasti bisa menjadi rekanan yang baik. Sungguh, imej itu berkeliling di kepalaku sekarang, tiap kali aku melihatmu.

Itu saja.......

0 komentar: