Last day in Belitung. Aku sudah punya agenda utama untuk mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi, pantai yang dipakai untuk syuting LP dan video klip Nidji. Pantai dengan batu-batu raksasa yang sepertinya terlihat indah di film dan di televisi. Sebelum ke pantai, berkunjung ke rumah seorang juragan minyak Belitung, sempat menikmati pemandangan laut Aek Saga di belakang rumahnya. Indah sekali rumah itu....Halaman belakangnya menjorok ke laut, dan di tengah-tengahnya ada gazebo...
Satu jam berbincang, aku memutuskan untuk beranjak melanjutkan perjalanan dan meninggalkan temanku di sana. Butuh waktu 30 menit sampai aku dan Pak Herman tiba di Pantai Tanjung Tinggi. Mata ini serasa tidak percaya melihat pemandangan yang luar biasa. Setelah melihat pantai itu, di mataku Bali tidak ada apa-apanya lagi..Sungguh! Luar biasa....airnya yang bening, abtu-batu yang mempesona, luar biasa...Di bibir pantai itu aku sempat menerawang dan bersyukur bisa diberi kesempatan melihat pemadangan yang sebegitu indahnya.....Aku merasa ‘kecil’....
Tidak mau meewatkan kesempatan seumur hidup itu, lagi-lagi kamera berbicara dengan pose-pose ku yang absurb itu..hehhee..great view!!!Sayang, mendung menghampiri, dan aku memutuskan untuk meninggalkan Tanjung Tinggi berbekal celana basah dan pasir yang masih menempel tebal di kaki....Kelak, aku berjanji pasti kembali lagi ke pantai itu..untuk bulan maduuu pastinyaaa..UHUYYY!!!
Kembali ke Tanjung Pandan, membeli 2 sloft rokok untuk Moyo, kami beranjak ke rumahnya (lagi). Dia belum mandi dong, padahal sudah sejam sebelumnya aku menelepon menyuruhnya bersiap-siap. Dasar lelaki....! Siang itu kami makan siang bersama, makan masakan Belitung. Banyak berbicara, bercanda dan berfikir...yaaaaa begitulah...
Jam sudah mendekati jadwal check in di bandara. Aku berpisah dengan Moyo di rumahnya, dan melanjutkan perjalanan, menjemput temanku. Tak disangka, di rumah juragan minyak itu, Pak Devan namanya, aku disuguhi durian yang luar biasa enaknya..hehhee..jadi lewatlah dua buah durian masuk ke perutku sendirian!! Maklum, sudah setahun tidak makan durian..Jadi kalap...Kami diterima dengan baik oleh keluarga itu. Orang-orang baik.....bahkan sebelum pulang aku dibekali batu Satam, batu meteorit yang katanya hanya ada di Belitung. Konon, batu ini memiliki berkah mengusir yang jahat dan membawa keberuntungan. Harga batu ini mahal, aku tahu betul karena seari sebelumnya ada yang menawarkannya padaku. Waktu itu, batu yang berukuran sebesar kelereng saja harganya ratusan ribu. Yang kudapat, batu yang sudah dijadikan liontin yang besarnya sebesar biji salak. Lumayan kaliiii.....Meski tak percaya dengan hal mistis seperti itu,aku tetap menerimanya....Sapa tau bisa mendekatkan jodoh...alaaaaaaaaaahhh..
Singkat cerita, aku pun bertolak ke Jakarta sore itu...Membawa segudang kenangan, cerita, barang-barang dan sekardus kerupuk ikan! Hehhehe....It was an amazing journey..Sungguh...Aku tidak bisa menggambarkannya dengan lebih bagus lagi. Semua menempel di kepala ini...Bahkan ketika menyalakan handphone seusai mendarat di Cengkareng, ada yang membuatku rindu untuk kembali ke sana..hehhee...Seperti ada yang hilang rasanya...Apalagi tadi pagi Verrys mengirimkan SMS untukku..Wah, bertambah rindu...Kapan lagi bisa ke sana...?? Ngumpulin uang dulu, pasti aku kembali..........
JANJI........................................
0 komentar:
Posting Komentar