Suatu hari nanti, pasti namaku akan tertera di sampul sebuah
buku. Mimpi yang terus dipupuk sejak
lama. Ya, selain bepergian keliling dunia, menulis buku sudah menjadi cita-cita
terdalam. Sampai itu terjadi, aku hanya bisa menunggu, mereka-reka seperti apa
rasanya “menelurkan” karya sendiri.
Suatu hari nanti, kata demi kata pasti akan mengalir dari
pikiran ke tulisan. Sekarang pun, kalau ditanya, semua ide dan gagasan sudah
bergelimpangan. Bak potongan puzzle yang berserakan, hanya perlu dua tangan
untuk mengumpulkan potongan demi potongan dan merangkainya menjadi satu gambar
utuh. Proses itu yang sulit. Sulit, tapi bisa dikerjakan.
Suatu hari nanti, sepulang bepergian, pasti akan meluangkan
waktu khusus untuk memulai menulis. Pasti.
0 komentar:
Posting Komentar