skip to main |
skip to sidebar
Beberapa bulan terakhir, aku memang agak malas..bukan agak lagi, tapi sangat malas jika harus berhadapan dengan topik jodoh, pacar, pernikahan dan semua antek-anteknya. Aku pribadi, nggak pernah bisa menemukan definisi dari semua itu. Gak peduli apa 'bungkus'nya, tetap saja tema soal semua itu tidak mengenakkan terdengar di hati...
Kalau mereka yang mengetahui riwayat asmaraku beberapa tahun terakhir pasti bisa memaklumi semuanya. Dulu aku sempat berkelakar, bahkan novel Siti Nurbaya yang tragis pun nggak bisa menyaingi semua kisah asmaraku yang tragis..Awalnya semua bahagia, tapi somehow, semua berakhir dengan ketragisannya masing-masing...
Delapan tahun, delapan tahun! aku menghabiskan waktuku dengan seseorang yang bahkan sulit untuk didefinisikan sebagai pacar..Kami tidak pernah mendeklarasikan apapun..karena selama 8 tahun, hanya aku, dia dan Tuhan yang tahu apa yang kami jalani. Aku tidak bisa menyebut 8 tahun itu sebagai sebuah kesia-siaan, karena toh, banyak yang didapat, banyak pula yang harus dilepaskan...Mengingatnya pun membawa perasaan aneh yang nggak bisa kudefinisikan..aneh aja...Mungkin gejolak darah muda membutakan segalanya, karena memang hubungan itu tidak akan mungkin bisa berakhir bahagia, sesuatu yang sudah kami tahu sejak awal..Tapi sekali lagi, dengan alasan cinta buta, kami menjalaninya...8 tahun...Hingga suatu hari, akhirnya akal sehat kami bisa mengalahkan perasaan. Dan ketika kami merasa sudah saatnya berpisah dari saling ketergantungan itu, kami sepakat berpisah..Sayangnya, kami butuh 8 tahun untuk menyadarinya...Sesuatu yang tidak kuanjurkan untuk siapapaun..tapi aku tidak menyesal, tak sedetik pun...Tapi, sedikit terlintas, andai saja semua bisa lebh baik untuk kami berdua...Seandainya kami bisa menembus tembok-tembok itu, pasti kami akan baik-baik saja sampai sekarang..Tapi sekali lagi, aku tidak pernah menyesal....Karena aku memang pernah mencintainya...Dan aku tahu, dia pun pernah merasa yang sama...
Dia, lelaki yang sudah mengisi separuh umurku itu...berbicara denganku beberapa hari lalu, membicarakan kemungkinan dia menikah tahun ini. Jujur, reaksi yang pertama kali aku lontarkan yah pasti kaget. Dia, lelaki yang pernah berkata akan menjadikanku istrinya jika semua mudah bagi kami, akan menikah dengan perempuan lain...I knew it was gonna happen..i just didn't expect that it would be this fast...Yang kupikirkan adalah :"Oh God, he's trully are moving on..."
Seharusnya ini tidak menjadi masalah untukku. Seharusnya aku sudah berjanji untuk bahagia atas semua hal yang bikin dia bahagia. Tapi kegagalan yang kualami setelahnya yang membuat aku merasa 'kalah'....
Tak lama setelah aku menyudahi cerita cinta 8 tahun dengannya, aku bertemu laki-laki lain. Lelaki yang entah datang darimana, begitu saja masuk ke kehidupanku...Di waktu yang tepat, di moment yang tepat, dan orang yang tepat. Begitu selalu yang kutanamkan di hatiku sejak pertama kali bertemu dengan lelaki ini...Hari berganti bulan, bulan berganti tahun..semua terasa sangat cepat, sangat mudah...dan hampir menuju kenyataan..Sampai berita itu menghantamku. Tepat di saat aku sudah akan bersiap-siap menuntut kejelasan atas apa yang kami jalani selama setahun lebih. Kenyataan bahwa dia terlibat dengan percintaan sesama jenis dengan seorang temanku yang lain, sungguh mematahkanku. Aku patah. I WAS BROKEN. Broken in to thousands pieces...Aku nggak bisa memikirkan kejadian yang lebih tragis daripada itu. Bahkan ketika harus menyudahi hubunganku yang 8 tahun itu, tidak terasa seberat dengan yang satu ini. Somehow, aku diliputi rasa bersalah luar biasa, bercampur marah, dendam dan cinta. Aku baru tahu, kalau kau mencampurkan semua perasaan itu, muaranya tentu SAKIT JIWA. Aku meng-klaim, jiwaku benar-benar sakit waktu itu. Aku butuh waktu cukup lama untuk bisa berdiri tangguh, mengeringkan airmata, mengelus dada dan berkata : "SCREW YOU!!!"...
Dan dikala semua itu bisa aku lakukan...di kala pekerjaan menyita banyak waktu dan pikiranku dari semua urusan yang berkedok asmara, perasaaan lain menyerangku..Perasaan yang bahkan aku sendiri tidak bisa mendefinisikan. Tapi setelah aku cerna...tahukah kalian apa yang kurasakan? AKU TAKUT...
AKU TAKUT...aku tak sekuat itu, ketika harus mendengar seorang pria yang pernah mengisi separuh umurku akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai...Dan nyatanya, aku memang tidak sekuat itu....
AKU TAKUT...rasa trauma yang kualami dengan pria yang berubah menjadi gay itu akan menghantui semua hubunganku dengan pria-pria selanjutnya..Dan nyatanya, aku memang trauma.. He had hurt me so badly...sakit sekali, sampai ke palung hati terdalam..luar biasa...
AKU TAKUT..karena harus menghadapi kenyataan bahwa aku sendirian, tanpa seseorang yang bisa menopangku ketika aku jatuh...dan nyatanya, itu yang terjadi. Aku sendirian...Tanpa tahu apa yang aku mau...
AKU TAKUT..aku menyalahkan Tuhan karena keadaaanku dan semua masa lalu yang menghantuiku..Dan nyatanya, aku memang menyalahkan Tuhan..ampuni aku, tapi itulah ketakutan yang menjadi kenyataan..Aku sudah tidak ke gereja....aku lupa rasanya berdoa..aku bahkan sempat mempertanyakan keberadaan Tuhan di hidupku...
AKU TAKUT..aku tidak bisa memenuhi harapan orangtua dan keluargaku untuk membangun rumah tangga dengan seseorang yang mencintai aku...Kalian pikir aku nggak mau???? I WOULD LOVE TO...tapi masalahnya, BELUM ADA!!!! Dan nyatanya, aku pun tidak bisa memberikan pembelaan diri yang baik soal ini ke semua orang yang bertanya soal statusku..AKU CAPEK...
Dan tadi siang, aku menerima telepon dari seorang yang mungkin baru dua kali bertemu denganku dan dia langsung bertanya : "Kau udah punya pacar belum? Ada laki-laki yang mau aku kenalkan.." Aku cuma bisa bengong dan menghela nafas panjang..Akhirnya saat itu tiba juga, saat dimana semua orang berempati dan berjuang keras menjadikan jodoh untukku...Untuk pertama kalinya aku menjawab tanpa ego.."Ya udah, kasi aja nomor teleponku..."
Aku tidak melacurkan diriku..aku tidak memohon untuk orang menjadikanku pasangan mereka...aku bukan pungguk merindukan bulan...AKU HANYA TAKUT.......
I'M AFRAID...THAT MAYBE SOMEDAY...I WOULD ENDED UP BEING ALONE......
itu saja...
.....my greatest escape.....
Jumat, Juli 10, 2009
AKU (cuma) TAKUT.....
Beberapa bulan terakhir, aku memang agak malas..bukan agak lagi, tapi sangat malas jika harus berhadapan dengan topik jodoh, pacar, pernikahan dan semua antek-anteknya. Aku pribadi, nggak pernah bisa menemukan definisi dari semua itu. Gak peduli apa 'bungkus'nya, tetap saja tema soal semua itu tidak mengenakkan terdengar di hati...
Kalau mereka yang mengetahui riwayat asmaraku beberapa tahun terakhir pasti bisa memaklumi semuanya. Dulu aku sempat berkelakar, bahkan novel Siti Nurbaya yang tragis pun nggak bisa menyaingi semua kisah asmaraku yang tragis..Awalnya semua bahagia, tapi somehow, semua berakhir dengan ketragisannya masing-masing...
Delapan tahun, delapan tahun! aku menghabiskan waktuku dengan seseorang yang bahkan sulit untuk didefinisikan sebagai pacar..Kami tidak pernah mendeklarasikan apapun..karena selama 8 tahun, hanya aku, dia dan Tuhan yang tahu apa yang kami jalani. Aku tidak bisa menyebut 8 tahun itu sebagai sebuah kesia-siaan, karena toh, banyak yang didapat, banyak pula yang harus dilepaskan...Mengingatnya pun membawa perasaan aneh yang nggak bisa kudefinisikan..aneh aja...Mungkin gejolak darah muda membutakan segalanya, karena memang hubungan itu tidak akan mungkin bisa berakhir bahagia, sesuatu yang sudah kami tahu sejak awal..Tapi sekali lagi, dengan alasan cinta buta, kami menjalaninya...8 tahun...Hingga suatu hari, akhirnya akal sehat kami bisa mengalahkan perasaan. Dan ketika kami merasa sudah saatnya berpisah dari saling ketergantungan itu, kami sepakat berpisah..Sayangnya, kami butuh 8 tahun untuk menyadarinya...Sesuatu yang tidak kuanjurkan untuk siapapaun..tapi aku tidak menyesal, tak sedetik pun...Tapi, sedikit terlintas, andai saja semua bisa lebh baik untuk kami berdua...Seandainya kami bisa menembus tembok-tembok itu, pasti kami akan baik-baik saja sampai sekarang..Tapi sekali lagi, aku tidak pernah menyesal....Karena aku memang pernah mencintainya...Dan aku tahu, dia pun pernah merasa yang sama...
Dia, lelaki yang sudah mengisi separuh umurku itu...berbicara denganku beberapa hari lalu, membicarakan kemungkinan dia menikah tahun ini. Jujur, reaksi yang pertama kali aku lontarkan yah pasti kaget. Dia, lelaki yang pernah berkata akan menjadikanku istrinya jika semua mudah bagi kami, akan menikah dengan perempuan lain...I knew it was gonna happen..i just didn't expect that it would be this fast...Yang kupikirkan adalah :"Oh God, he's trully are moving on..."
Seharusnya ini tidak menjadi masalah untukku. Seharusnya aku sudah berjanji untuk bahagia atas semua hal yang bikin dia bahagia. Tapi kegagalan yang kualami setelahnya yang membuat aku merasa 'kalah'....
Tak lama setelah aku menyudahi cerita cinta 8 tahun dengannya, aku bertemu laki-laki lain. Lelaki yang entah datang darimana, begitu saja masuk ke kehidupanku...Di waktu yang tepat, di moment yang tepat, dan orang yang tepat. Begitu selalu yang kutanamkan di hatiku sejak pertama kali bertemu dengan lelaki ini...Hari berganti bulan, bulan berganti tahun..semua terasa sangat cepat, sangat mudah...dan hampir menuju kenyataan..Sampai berita itu menghantamku. Tepat di saat aku sudah akan bersiap-siap menuntut kejelasan atas apa yang kami jalani selama setahun lebih. Kenyataan bahwa dia terlibat dengan percintaan sesama jenis dengan seorang temanku yang lain, sungguh mematahkanku. Aku patah. I WAS BROKEN. Broken in to thousands pieces...Aku nggak bisa memikirkan kejadian yang lebih tragis daripada itu. Bahkan ketika harus menyudahi hubunganku yang 8 tahun itu, tidak terasa seberat dengan yang satu ini. Somehow, aku diliputi rasa bersalah luar biasa, bercampur marah, dendam dan cinta. Aku baru tahu, kalau kau mencampurkan semua perasaan itu, muaranya tentu SAKIT JIWA. Aku meng-klaim, jiwaku benar-benar sakit waktu itu. Aku butuh waktu cukup lama untuk bisa berdiri tangguh, mengeringkan airmata, mengelus dada dan berkata : "SCREW YOU!!!"...
Dan dikala semua itu bisa aku lakukan...di kala pekerjaan menyita banyak waktu dan pikiranku dari semua urusan yang berkedok asmara, perasaaan lain menyerangku..Perasaan yang bahkan aku sendiri tidak bisa mendefinisikan. Tapi setelah aku cerna...tahukah kalian apa yang kurasakan? AKU TAKUT...
AKU TAKUT...aku tak sekuat itu, ketika harus mendengar seorang pria yang pernah mengisi separuh umurku akan menikah dengan perempuan yang tidak aku sukai...Dan nyatanya, aku memang tidak sekuat itu....
AKU TAKUT...rasa trauma yang kualami dengan pria yang berubah menjadi gay itu akan menghantui semua hubunganku dengan pria-pria selanjutnya..Dan nyatanya, aku memang trauma.. He had hurt me so badly...sakit sekali, sampai ke palung hati terdalam..luar biasa...
AKU TAKUT..karena harus menghadapi kenyataan bahwa aku sendirian, tanpa seseorang yang bisa menopangku ketika aku jatuh...dan nyatanya, itu yang terjadi. Aku sendirian...Tanpa tahu apa yang aku mau...
AKU TAKUT..aku menyalahkan Tuhan karena keadaaanku dan semua masa lalu yang menghantuiku..Dan nyatanya, aku memang menyalahkan Tuhan..ampuni aku, tapi itulah ketakutan yang menjadi kenyataan..Aku sudah tidak ke gereja....aku lupa rasanya berdoa..aku bahkan sempat mempertanyakan keberadaan Tuhan di hidupku...
AKU TAKUT..aku tidak bisa memenuhi harapan orangtua dan keluargaku untuk membangun rumah tangga dengan seseorang yang mencintai aku...Kalian pikir aku nggak mau???? I WOULD LOVE TO...tapi masalahnya, BELUM ADA!!!! Dan nyatanya, aku pun tidak bisa memberikan pembelaan diri yang baik soal ini ke semua orang yang bertanya soal statusku..AKU CAPEK...
Dan tadi siang, aku menerima telepon dari seorang yang mungkin baru dua kali bertemu denganku dan dia langsung bertanya : "Kau udah punya pacar belum? Ada laki-laki yang mau aku kenalkan.." Aku cuma bisa bengong dan menghela nafas panjang..Akhirnya saat itu tiba juga, saat dimana semua orang berempati dan berjuang keras menjadikan jodoh untukku...Untuk pertama kalinya aku menjawab tanpa ego.."Ya udah, kasi aja nomor teleponku..."
Aku tidak melacurkan diriku..aku tidak memohon untuk orang menjadikanku pasangan mereka...aku bukan pungguk merindukan bulan...AKU HANYA TAKUT.......
I'M AFRAID...THAT MAYBE SOMEDAY...I WOULD ENDED UP BEING ALONE......
itu saja...
Labels
- Cerita Liputan (1)
- Doa (1)
- Inspirasi Lagu (1)
- Intro (1)
- Liburan (1)
- Protes dan Kritik (1)
- Resolusi (1)
- sahabat (1)
- Selingan (1)
- Ulang Tahun (2)
- Urusan Hati (4)
- Urusan Jiwa (5)
Tautan Ku...
Tentang Ku...
- Yetta Angelina
- I'm simple. Nothing special to described about me. I'm a cheerfull person, and i'm not really good in hiding something from other people. I'm not a stabilized person. This minute i can laugh, but in the next minute, i could cry loud...:)
1 komentar:
kisahnya seru ya....tapi harus tetep semangat ya
Posting Komentar