Juni ini..sewindu sudah aku, anak sulung pergi meninggalkan rumah untuk meraih cita-citanya..:)
Gak terasa....aku ingat sekali, tanggal 1 Juni 2000, delapan tahun yang lalu..si anak sulung ini melangkah keluar dari rumah untuk pertama kalinya..
Si anak sulung ini tak sulit menyakinkan hati kedua orang tuanya untuk pergi merantau ke pulau seberang..Meski anak sulung ini adalah anak perempuan satu-satunya yang dimiliki orang tuanya..dengan ihklas dan segudang harapan, orang tuanya melepaskan kepergiannya...
Si sulung pun berangkat, ditemani sang Mama menumpang Kapal Laut..(aku lupa namanya)..maklum..zaman itu pesawat masih untuk mereka yang 'berada'..Setelah 3 hari yang melelahkan, dia tiba di Jakarta dan harus melanjutkan perjalanan ke Jogjakarta, tempat yang akan mengubah jalan hidupnya kelak...
Seminggu pertama adalah saat yang paling sulit untuknya, di malam-malam penuh sepi, air mata selalu menghiasi...apalagi kalau wajah Bapak, Mama dan adik-adiknya melintas bak slide show...tumpahlah air mata nya..rindunya tak tertahankan..
Seiring waktu..si sulung berbenah dan memantapkan niatnya sebagai perantau sejati yang akan sukses..!! Lima tahun berlalu, air matanya kembali tertumpah untuk kesekian kalinya..bukan karena sedih, namun terharu melihat rasa bangga yang terpancar jelas di mata orang tuanya ketika melihat putri sulungnya mengenakan toga tanda satu tahap telah sukses dilaluinya...Bapaknya malah tak henti mengumbar senyum penuh kebanggaan, melayani semua tukang foto keliling untuk mengabadikan moment yang baru pertama kali dialaminya..Si sulung kelak mengamini bahwa inilah salah satu moment terbaik dalam hidupnya...
Tujuh bulan sesudah moment terbaik itu...airmata dan mimik prihatin selalu menghantui si sulung..maklum, pekerjaan belum menghampirinya..status menjadi pengangguran ternyata membuat raut duka yang jelas tertangkap di wajah kedua orang tuanya...Sampai doa mereka dikabulkan.. Untuk pertama kalinya, si sulung bekerja di sebuah Bank asing terkemuka di ibukota....tetap jauh dari orang tua..
Ketika menerima gaji pertamanya, si sulung dengan girang mengabarkan kepada orang tuanya..kembali, itu saat-saat yang membahagiakan mendengar tawa bahagia mereka....Delapan bulan kemudian, si sulung memutuskan meraih mimpinya yang tertunda menjadi pekerja televisi...Dengan doa dan restu orang tuanya, si sulung berhasil menyisihkan 100.000 pelamar!! Orang tuanya sangat bangga waktu itu...kalau ditanya oleh temannya, "anakmu kerja dimana?"..maka dengan mantap dia menjawab, "jadi reporter di T****7"....Maka sekali lagi, si sulung pun merasa telah membahagiakan kedua orang tuanya...
Setahun berlalu,si sulung merasa perlu membenahi diri dan idealismenya..maka berhentilah ia dari pekerjaan yang seharusnya menjadi mimpinya..tanpa sesal, si sulung pun harus menganggur kembali...namun Tuhan memang punya rencana besar untuk si sulung ini...sebulan kemudian ia diterima menjadi wartawan di sebuah kelompok media terbesar di negeri ini...dan minggu lalu, si sulung mendapat sms dari Bapakknya yang isinya bisa membuatnya berkaca-kaca..." Kami udah baca tulisanmu, ada 3 tulisan yang masuk kan? Kami bangga, Horas"...
Ternyata si sulung tak perlu award apapun untuk mengukur kebanggannya..gak perlu gaji setinggi langit..si sulung hanya butuh dua baris kalimat itu untuk yakin pada dirinya sendiri, bahwa ia telah membahagiakan orang tuanya...
Hanya satu lagi utang yang harus dibayar si sulung...Menikah dan memberikan cucu untuk orang tuanya....
Semoga saja........................
0 komentar:
Posting Komentar